Kamis, 27 April 2017

Sadari Sejak Dini Kanker Serviks

Sadari Kanker Serviks

Mungkin untuk sebagaian orang masih asing dengan penyakit ini,yaitu kanker serviks. Oleh sebab itu kali ini saya akan membahas tentang penyakit Kanker Serviks tersebut.

       Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau biasa juga disebut kanker leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. 

Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat ditemukan dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker.

    Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa. Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual. Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks. 
         GEJALA KANKER SERVIKS 
Pada stadium dini, gejala kanker serviks tidak terlalu kentara. Butuh waktu 10-20 tahun dari infeksi untuk menjadi kanker. Walau demikian, ciri-ciri berikut dapat dijadikan tanda kanker serviks: 
• Terasa sakit saat berhubungan seksual, 
• Mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan badan, 
• Keluar darah yang berlebihan saat menstruasi, 
• Keputihan yang tidak normal (berwarna tidak bening, bau atau gatal), 
• Penurunan berat badan drastis. 
• Pada stadium lanjut: kurang nafsu makan, sakit punggung atau tidak bisa berdiri tegak, sakit di otot bagian paha, salah satu paha bengkak, berat badan naik-turun, tidak dapat buang air kecil,
bocornya urin / air seni dari vagina, pendarahan spontan setelah masa menopause, tulang yang rapuh dan nyeri panggul. 
     CARA DAN TES YANG DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN KANKER SERVIKS 
Cara terbaik adalah tidak menunggu sampai gejala muncul. Lakukan tes Pap Smear dan pemeriksaan panggul secara teratur. Adapun tes – tes yang dilakukan pada kanker serviks adalah sebagai berikut: 

1. Catatan Medis dan Pemeriksaan Fisik 
Dokter akan meminta informasi tentang kesehatan Anda, faktor-faktor risiko terkait, dan tentang kesehatan anggota keluarga Anda. Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan, termasuk mencari kemungkinan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ataupun organ terdekat. 
Pemeriksaan lainnya, antara lain: 
• Colposcopy, yaitu teropong leher rahim. 
• Cone Biopsi, merupakan pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi. 
• Tes penanda tumor SCC melalui pengambilan sample darah 
2. Cystoscopy, Proktoskopi, dan pemeriksaan di bawah anestesi 
Ini adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada wanita yang memiliki tumor besar. Prosedur ini tidak diperlukan jika kanker tersebut diketahui pada tahap dini. 
• Cystoscopy: tabung tipis berlensa cahaya dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk mengetahui apakah kanker telah berkembang ke daerah ini. Sample biopsy juga bisa diambil sekaligus. Cystoscopy memerlukan anestesi bius total. 
• Proktoskopi: tabung tipis terang digunakan untuk memeriksa penyebaran kanker serviks ke area anus Anda. 
• Pemeriksaan panggul: Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul (di bawah anestesi) untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar
melampaui daerah leher rahim. 
Semoga pembahasan kali  ini bisa bermanfaat untuk kalian semua,terimakasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar